Allah Ta'ala
berfirman: "Muhammad adalah Rasulullah dan orang-orang yang beserta Muhammad itu
mempunyai sikap keras -tegas- terhadap kaum kafir, tetapi saling kasih mengasihi
antara sesama kaum mu'minin." sampai ke akhir surat. (al-Fath: 29)
Allah Ta'ala
berfirman pula: "Dan orang-orang yang telah lebih dulu dari mereka bertempat
tinggal dalam kampung -Madinah- serta beriman [39], mereka menunjukkan kasih sayang
kepada orang yang berpindah ke kampung mereka itu." (al-Hasyr: 9)
374. Dari Anas r.a.
dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Ada tiga perkara, barangsiapa yang tiga perkara itu
ada di dalam diri seorang, maka orang itu dapat merasakan manisnya keimanan
yaitu: jikalau Allah dan RasulNya lebih dicintai olehnya daripada yang selain
keduanya, jikalau seorang itu mencintai orang lain dan tidak ada sebab
kecintaannya itu melainkan karena Allah, dan jikalau seorang itu membenci untuk
kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allah dari kekafiran itu,
sebagaimana bencinya kalau dilemparkan ke dalam api neraka." (Muttafaq
'alaih)
375. Dari Abu
Hurairah r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Ada tujuh macam orang yang akan dapat
diberi naungan oleh Allah dalam naunganNya pada hari tiada naungan melainkan
naunganNya [40]
-yakni pada hari kiamat-, yaitu: imam -pemimpin atau kepala- yang adil,
pemuda yang tumbuh -sejak kecil- dalam beribadah kepada Allah Azza wa jalla,
seorang yang hatinya tergantung -sangat memperhatikan- kepada masjid-masjid, dua
orang yang saling cinta-mencintai karena Allah, keduanya berkumpul atas keadaan
yang sedemikian serta berpisah pun demikian pula, seorang lelaki yang diajak
oleh wanita yang mempunyai kedudukan serta kecantikan wajah, lalu ia berkata:
"Sesungguhnya saya ini takut kepada Allah," -ataupun sebaliknya yakni yang
diajak itu ialah wanita oleh seorang lelaki-, seorang yang bersedekah dengan
suatu sedekah lalu menyembunyikan amalannya itu -tidak menampak-nampakkannya-,
sehingga dapat dikatakan bahwa tangan kirinya tidak mengetahui apa yang
dilakukan oleh tangan kanannya dan seorang yang ingat kepada Allah di dalam
keadaan sepi lalu melelehkan airmata dari kedua matanya."[41] (Muttafaq
'alaih)
376. Dari Abu
Hurairah r.a. pula, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah
Ta'ala berfirman pada hari kiamat: "Manakah orang-orang yang saling
cinta-mencintai karena keagunganKu? Pada hari ini mereka itu akan saya beri
naungan pada hari tiada naungan melainkan naunganKu sendiri." (Riwayat
Muslim)
377. Dari Abu
Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Demi Zat yang jiwaku ada
di dalam genggaman kekuasaanNya, engkau semua tidak dapat masuk syurga sehingga
engkau semua beriman dan engkau semua belum disebut beriman sehingga engkau
semua saling cinta-mencintai. Sukakah engkau saya beri petunjuk pada sesuatu
yang apabila itu engkau semua lakukan, maka engkau semua dapat saling
cinta-mencintai? Sebarkanlah ucapan salam antara engkau semua." (Riwayat
Muslim)
378. Dari Abu
Hurairah r.a. pula dari Nabi s.a.w. bahwasanya ada seorang lelaki berziarah
kepada seorang saudaranya di suatu desa lain, kemudian Allah memerintah seorang
malaikat untuk melindunginya di sepanjang jalan," kemudian diuraikannya hadits
itu sampai kepada sabdanya: "Sesungguhnya Allah itu mencintaimu sebagaimana
engkau mencintai saudaramu itu karena Allah." (Riwayat Muslim) hadits ini telah
disampaikan dalam bab yang sebelum ini -lihat hadits no.260.
379. Dari Albara'
bin 'Azib radhiallahu'anhuma dari Nabi s.a.w. bahwasanya beliau bersabda
mengenai golongan sahabat Anshar: "Tidak mencintai kaum Anshar itu melainkan
orang mu'min dan tidak membenci mereka itu melainkan orang munafik; barangsiapa
yang mencintai mereka, maka ia dicintai oleh Allah dan barangsiapa membenci
mereka, maka mereka dibenci oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)
380. Dari Mu'az
r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah 'Azzawajalla
berfirman: "Orang-orang yang saling cinta-mencintai karena keagunganKu, maka
mereka itu akan memiliki mimbar-mimbar dari cahaya yang diinginkan pula oleh
para nabi dan para syahid -mati dalam peperangan untuk membela agama Allah-."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan
shahih.
381. Dari Abu Idris
al-Khawlani rahimahullah, katanya: "Saya memasuki masjid Damsyik, tiba-tiba di
situ ada seorang pemuda yang bercahaya giginya -yakni suka sekali tersenyum- dan
sekalian manusia besertanya. Jikalau orang-orang itu berselisih mengenai sesuatu
hal, mereka lalu menyerahkan persoalan itu kepadanya dan mereka mengeluarkan
uraian dari pendapatnya, kemudian saya bertanya mengenai dirinya, lalu menerima
jawaban: "Ini adalah Mu'az bin Jabal. Setelah hari esoknya, saya datang
pagi-pagi sekali, lalu saya dapati Mu'az sudah mendahului saya datang paginya.
Ia saya temui sedang bershalat. Kemudian saya menantikannya sehingga ia
menyelesaikan shalatnya. Seterusnya sayapun mendatanginya dari arah mukanya,
lalu saya mengucapkan salam padanya, kemudian saya berkata: "Demi Allah,
sesungguhnya saya ini mencintaimu karena Allah." Ia berkata: "Karena Allahkah?"
Saya menjawab: "Ya, karena Allah." Ia berkata: "Karena Allah?" Saya menjawab:
"Ya, karena Allah." Mu'az lalu mengambil belitan selendangku, kemudian menarik
tubuhku kepadanya, terus berkata: "Bergembiralah engkau, karena sesungguhnya
saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah Tabaraka wa Ta'ala
berfirman -dalam hadits Qudsi: "Wajiblah kecintaanKu itu kepada orang-orang yang
saling cinta mencintai karena Aku, saling duduk-duduk bersama karena Aku, saling
ziarah menziarahi karena Aku dan saling hadiah menghadiahi karena Aku." Hadits
shahih yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Almuwaththa' dengan isnadnya yang
shahih. Hajartu artinya berpagi-pagi sekali mendatangi, ini adalah dengan
syaddahnya jim. Aallahi, faqultu: Allah. Yang pertama dengan hamzah mamdudah
untuk istifham -pertanyaan-, sedang yang kedua tanpa mad.
382. Dari Abu
Karimah yaitu al-Miqdad -di sebagian naskah disebut al-Miqdam- bin Ma'dikariba
r.a. dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jikalau seorang itu mencintai saudaranya, maka
hendaklah memberitahukan pada saudaranya itu bahwa ia mencintainya."
Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa
ini adalah hadits hasan shahih.
383. Dari Mu'az
r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengambil tangannya dan bersabda: "Hai Mu'az,
demi Allah, sesungguhnya saya ini mencintaimu. Kemudian saya hendak berwasiat
padamu hai Mu'az, yaitu: Janganlah setiap selesai shalat meninggalkan bacaan
-yang artinya: Ya Allah, berilah saya pertolongan untuk tetap mengingatMu serta
bersyukur padaMu, juga berilah saya pertolongan untuk beribadah yang
sebaik-baiknya padaMu." Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud
dan Nasa'i dengan isnad shahih.
384. Dari Anas r.a.
bahwasanya ada seorang lelaki yang berada di sisi Nabi s.a.w., lalu ada seorang
lelaki lain berjalan melaluinya, lalu orang yang di dekat beliau berkata: "Ya
Rasulullah, sesungguhnya saya mencintai orang ini." Nabi s.a.w. bertanya:
"Adakah engkau sudah memberitahukan padanya tentang itu?" Ia menjawab: "Tidak
-belum saya beritahukan." Nabi s.a.w. bersabda: "Beritahukanlah padanya." Orang
yang bersama beliau s.a.w. lalu menyusul orang yang melaluinya tadi, lalu
berkata: "Sesungguhnya saya mencintaimu." Orang itu lalu menjawab: "Engkau juga
dicintai oleh Allah yang karena Allah itulah engkau mencintai aku." Diriwayatkan
oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
Catatan
Kaki:
[39] Yang dimaksudkan ialah kaum
Anshar radhiallahu 'anhuma, sebab merekalah yang menetap terus di Madinah dan
telah meresaplah rasa keimanan dalam jiwa mereka.
[40] Naungan Tuhan ini dapat
diartikan secara sebenarnya yakni naungan dari 'arasy nya Tuhan, tetapi dapat
pula diartikan sebagai kinayah yakni dalam lindungan Tuhan dan ditempatkan di
tempat yang dimuliakan.
[41] Meleleh air matanya,
maksudnya ialah karena ingatannya memusat betul-betul kepada Allah, merasa
banyak dosa yang dilakukan, juga karena amat rindu untuk segera bertemu
denganNya dalam keadaan diridhai olehNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar